Tak Seperti Biasa

2144 Kata

"Sebagai lelaki, pikiran gue begini. Gue gak bisa kasih jawaban tentang siapa sosok perempuan itu. Karena seperti yang gue katakan tadi. Ada hubungannya dengan komitmen. Karena perempuan tidak harus menunggu bagi gue. Karena lelaki lah yang harus memperjuangkan. Memperjuangkan dengan akad tapi gak asal juga. Tentu ketika gue menawarkan komitmen pada perempuan itu maka jelas, gue udah memastikan diri kalau gue bisa menjadi seorang imam, suami, dan ayah untuk anak-anak gue nanti." Lalu Agha melirik sebentar untuk melihat ekspresi Maira. Gadis itu tak menunjukan apapun. Hanya diam dan mendengarkan. Ia memahami bagaimana sudut pandang Agha dan cara Agha tetap merahasiakan nama perempuan itu. Meski Maira tahu kalau itu benar-benar dirinya. Namun ia salut juga karena Agha tampak tenang menjawa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN