"Ya kan gue gak ada bilang apapun ke Mai, Dros." Ya Bani mana tahu kalau Maira menguping semua pembicaraannya. Meski kala itu masih agak samar. Namun nama Andros yang disebut beberapa kali setelahnya, membuat Maira yakin kalau ia memang tak salah dengar. Andros mengusap wajahnya. Benar-benar gusar. Sudah beberapa hari ini ia gelisah sejak terakhir ditanya langsung oleh Maira. Itu diibaratkan, ia ditembak langsung dengan pistol. Ia bahkan sulit tidur setelahnya dan kini baru bisa mengamuk pada Bani yang hanya bisa menahan tawa. Ya jujur, ia benar-benar tak tahu jadi percuma juga kalau Andros mengamuk padanya. "Terus lo mau gimana?" tanyanya. Ia sedang memantau grup karena sejujurnya ada rapat di BEM. Ia hendak ke sana. Andros lagi-lagi hanya bisa mengusap wajahnya. Ia frustasi sendiri