Dia Terlihat...

1286 Kata

18. Dia Terlihat “Mama kok mau-mau aja diculik ke sini sih?” Ajeng langsung bertanya ketika ia punya waktu bertemu kedua orangtuanya. Pertanyaan Ajeng jelas salah karena Ibu Ratu menjawab dengan nada ceria dan bersemangat. “Ya jelas dong. Ini kan cita-cita Ibunda dari kecil. Bisa jadi tamu khusus di keraton. Sirik aja kau ini. Tak senang kau lihat Ibunda bahagia?” Ajeng mendesah. “Bukannya gitu Ma, tapi kan—” “Sudah-sudah. Naren kan juga calon suamimu. Dan niat eyangnya Naren juga baik kok. Mereka juga tidak memaksa kami datang. Justru mereka memperlakukan kami dengan baik.” Ayah Edogawa yang membalas dengan nada santai. Jelas. Ajeng sudah kalah. Tidak ada gunanya berdebat dengan orangtuanya. “Jadi kalian di sini sampai kapan?” “Kau ngusir Ibunda?” Ibu Ratu menjawab sambil melotot.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN