Happy Reading. Dengan hati-hati Sean melangkah mendekati Kesya yang masih terlelap di atas sofa. Perempuan itu begitu damai, napasnya teratur sementara ada ketenangan yang sangat terpancar dari wajah cantiknya. Sean lalu berjongkok di depan Kesya, melepaskan jasnya kemudian menutupi tubuh Kesya. Sean tersenyum tipis, tak dapat menahan diri untuk menggerakkan tangannya, mengusap pipi Kesya lembut. Sentuhannya begitu ringan dan sepenuh hati seolah takut mengusik tidur Kesya. Mata birunya yang berkilat karena air mata menelusuri wajah Kesya dan memperhatikan setiap detailnya. Apa yang harus dilakukannya sekarang. Dirinya begitu bertekad, memaksa Kesya mengutarakan seluruh masa lalunya. Namun setelah Sean mengetahui masa lalu Kesya secara jelas dan terperinci, hatinya langsung hancur. Pan