Arkan terduduk lemas di atas lantai yang dingin, dia menatap dua cincinnya yang tergeletak jauh darinya setelah Renata dengan penuh emosi melemparnya. Mengapa dirinya sampai pada titik mempunyai dua isteri seperti ini? Sesuatu yang tak pernah terlintas sedikitpun di pikirannya saat ia menikahi Renata dulu, meski tanpa rasa cinta. Tapi saat ini ia justru berada dalam persimpangan harus mempertahankan cintanya atau Renata? Bersama Renata mungkin Arkan tak pernah merasakan apa itu cinta, namun berpisah dari Renata juga terasa salah. Arkan tiba-tiba merasakan sebagian hatinya kosong. Dia tahu Renata tak pernah mengingkari ucapannya, jika dia bilang untuk tak lagi menemuinya pasti itu yang terjadi. Arkan yakin setelah ini Renata akan pergi darinya. Arkan bukan sehari dua hari mengenal Renata,