Ervan membuka lunch box berwarna pink yang Arini bawakan pagi tadi. Sejenak ia mengingat percakapannya dengan Arini, "Maaf mas, di kulkas cuman ada bahan ini aja jadi aku masak seadanya. Kamu mau bawa?" Ervan mengangguk senang, tak peduli apa isi nya, bagi Ervan niat baik Arini lah yang lebih penting. Salah satu hal lain yang membuat Ervan begitu semangat pagi ini adalah ucapan Arini yang seolah memberi lampu hijau agar ia kembali ke rumahnya. "Mau dibawa kemana baju kotor Kamu?" "Laundry!" jawab Ervan singkat. "Sini biar aku cuci! selama Kamu di sini biar aku yang beresin pakaian Kamu." Arini bahkan mengambil dua kemeja kotor lainnya yang masih tergantung di mobil Ervan. Lagi-lagi Ervan tersenyum mengingat kejadian tadi pagi. "Selama Kamu disini?? bukankah itu berarti aku boleh ke