“Kamu sabar dulu. Bibimu memang orangnya begitu, dia selalu berpikiran buruk pada orang lain sebelum mengetahui faktanya.” Azril menghela napas. Ia tahu itu, tetapi tidak harus Safa juga bahkan saat ini Safa sedang mengandung. Bagaimana jika nantinya akan berakibat pada kandungannya. “Apa yang Bibi katakan pada Safa, Mih?” Pandangan Azril serius, ia ingin Amih berkata jujur tanpa harus ada yang ditutupi. Namun, belum juga menjawab sang empu hadir hingga membuat keduanya mengerjap kaget. “Serius banget, lagi ngomongin apa?” tanyanya tak sopan. Lisa menghampiri dan menuangkan air minum di meja. Sedangkan Hamidah memberi kode pada putranya untuk menahan emosi. Ia tahu putranya kesal, tetapi tidak bisa dibalas dengan kasar. “Oh iya, Ril, Meli dan Raisa minta ditemeni jalan-jalan katanya
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari