Safa hanya menatap jalan tanpa banyak berbicara. Ia terpaksa mengikuti pria di sampingnya yang entah ingin membawa ke mana. “Safa, kamu tidak suka, ya, pergi sama aku?” Azril menoleh mencairkan ketegangan yang terjadi. Tatapan sinis pun terpancar. Sebenarnya dia sudah tahu, tetapi masih saja bertanya dan Safa tidak suka jika pergi tanpa tujuan yang jelas. “Oke, aku minta maaf, aku salah. Sebentar lagi kita sampai,” ujar Azril memberitahu yang kemudian memarkirkan mobilnya di depan gedung sesuai tempat yang sudah dijanjikan. “Ayo turun.” Safa menatap bingung, memerhatikan gedung bertingkat yang entah mengapa Azril mengajaknya kemari. “Apa mungkin dia ingin mempertemukanku dengan orang tuanya?” lirih Safa dalam hati. Kesal sekali rasanya, mengapa harus selalu memaksa seperti ini. Sek