Azril berhasil menangkap Safa yang membuat wanita itu merengek dilepaskan. Namun, ia tidak akan membiarkan wanitanya kembali kabur. “Lepasin, Mas, aku tidak bisa napas ini.” Safa melawan atmosfer dalam tubuhnya untuk mengatakan hal itu. Pria itu pun termangu hingga wanitanya dapat terlepas. Sepertinya telinganya tidak salah mendengar dengan ucapan Safa barusan. “Kamu manggil aku apa tadi?” Langkahnya mendekat seolah meminta Safa untuk kembali memperjelas. “Mas, Mas Azril,” bisik Safa di telinganya. Wajahnya tersipu malu dan memerah padam bagai kepiting rebus. Azril merasa gemas hingga kembali mendekat dengan mengunci tubuh wanitanya. “Kamu bisa manis juga ternyata, ya!” Ia pikir Safa akan menjadi wanita dingin yang tak bisa mencair dan ternyata wanita itu bisa berubah yang justru mem