KASIH SAYANG YANG BESAR

1164 Kata

Tubuh Safa bergetar karena mendapat pelukan hangat dari sang mertuanya. Ada rasa haru dalam hatinya yang ternyata ibu Azril menyambutnya sepenuh hati. “Kamu kenapa menangis, Nak?” Hamidah mengusap wajah cantik Safa. “Maafin Safa, ya, Bu, baru bisa bertemu dengan Ibu.” Sedikit merasa bersalah karena pernah menolak ajakan Azril. Hamidah mengangguk tersenyum. “Tidak apa, Nak, Amih paham. Azril juga sudah menjelaskan.” Memang sudah lama Hamidah menantikan kedatangan istri Azril dan ternyata sekarang baru terealisasikan. Putranya memang pintar mencari, terlihat Safa sangat cantik seperti namanya yang tersemat. Sempat berdecak kagum hingga terasa semua hanya mimpi. Sedangkan pria di belakangnya tersenyum menatap dua wanita kecintaannya yang saling mengakrabkan. “Amih, Azril tinggal keluar,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN