Safa langsung menatap suaminya sendu. “Berarti kamu akan ninggalin aku, Mas?” “Hanya sementara, bukan selamanya. Jika pihak kantor mengizinkan kamu ikut, sudah pasti aku mengajakmu. Sayangnya, semua sudah peraturan dan terpaksa kita harus berjauhan,” kata Azril berat. Sebenarnya tidak setuju dengan apa yang sudah ditetapkan oleh pihak perusahaan. Bahkan inginnnya digantikan oleh orang lain, tetapi tidak bisa. Saat itu pula, Safa menjatuhkan tubuhnya dalam d**a bidang Azril. Sedih sekali harus berjauhan selama satu minggu. Meski terbilang sebentar, tetapi baginya akan terasa lama karena Safa baru memulai hidup berbaikan dengannya. “Kapan kamu berangkat, Mas?” tanya Safa karena di kertas itu tidak tertera jadwal keberangkatan. “Besok pagi, Sayang.” Rengkuhan Safa semakin erat, tidak in