Di tempat lain. Meisya baru saja sampai didepan rumahnya dan dia melihat jika rumahnya terlihat sangat gelap dan tidak ada orang sama sekali disana. Meisya pun menutup matanya sejenak dan rasa sesak pun terasa didadanya. Meisya merasa jika dunianya sangat gelap seperti gelapnya malam yang kini dia lihat saat ini. "Dia tidak kembali lagi," ucap Meisya sambil menarik nafas panjang. Steven mendengarnya dan dia melihat kearah Meisya dengan tatapan kasihan. "Apakah dia, dia sering seperti ini?" Tanya Steven secara hati-hati. Meisya langsung membuka matanya dan dia melihat kearah Steven. "Iya, sudah sering seperti ini dan aku … aku sudah sangat terbiasa. Tapi, aku pikir dia bersama teman-temannya bukan bersama wanita lain," ucap Meisya sambil mengusap lembut dadanya. Dia masih mengatur