Keesokan harinya. Meisya pun bangun dari tidurnya dan melihat kearah jam dinding. Meisya melihat, jika waktu sudah menunjukkan pukul lima lebih tiga puluh menit. Meisya pun langsung bangun dari atas tempat tidurnya dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sejak kemarin, dia tidak mandi sore dan sibuk dengan semua urusan hatinya itu. Air shower pun menyala untuk mendinginkan hatinya yang rumit dan juga rasa sakit yang terus menjalar di dalam hatinya. Tanpa terasa, air mata pun mengalir dari sudut matanya dan Meisya hanya bisa menahan itu semua sendirian. "Hiks … hiks, sakit sekali! Sangat sakit! Kenapa dia begitu tega kepadaku. Apa salahku?" Ucap Meisya dibawah guyuran air shower yang terus membasahi tubuhnya dan bersamaan air mata yang membasahi pipinya,