Kenapa istri selalu salah saat suami memilih selingkuh

1202 Kata
''Kamu dari mana mas semalam, kenapa nggak pulang?'' berondong istri Alan pada suaminya. ''Ada kerjaan banyak Ma dikantor, sehingga sampai malam. Papa mau pulang tapi ketiduran karena kecapean sekali,'' alasan Alan pada istrinya. ''Oke, nanti saya akan ikut ke kantor. Apa benar kamu sering lembur, akhir-akhir ini yang menjadi alasan kamu,'' ucapan sinis Raisa istri Alan yang berlalu pergi meninggalkan suaminya yang masih mematung ditempat. Seperti tersengat aliran listrik, tiba-tiba tubuh Alan mendadak bergetar. Ucapan istrinya seolah-olah menjadi peringatan buat Alan yang selama ini sering membohongi istrinya. Bagaimana pun juga seorang perempuan lebih peka apa yang terjadi pada pasangannya. Sedikitpun kebohongan pasti akan di ketahui nya, perempuan memiliki ketrampilan sensoris yang jauh lebih halus ketimbang laki-laki. Itu sebabnya ia bisa menangkap perubahan suasana hati dan sikap terhalus dari orang lain. Termasuk suaminya yang sudah beberapa tahun ini memiliki gelagat aneh yang mulai tercium oleh Raisa. Intuisi seorang perempuan tidak pernah salah, walau sedikit sekali kemungkinan salah namun kebanyakan apa yang dirasakan perempuan itu terbukti. Alan berjalan secara gamang, perselingkuhan yang selama ini ia sembunyikan mulai tercium oleh sang istri. Ia bergegas menuju kamar dan siap-siap akan ke kantor lebih dulu sebelum Raisa datang kesana. Ia tidak mau istrinya mengetahui bangkai yang selama ini disembunyikannya. Alan tidak bayangkan kalau sampai Raisa meminta cerai padanya setelah mengetahui semua aksi bej*tnya. Bagaimana tidak, semua harta kekayaan alan atas nama Raisa semua. Jika dirinya sampai berpisah, otomatis Alan tidak akan mendapatkan apapun. Karena semua perusahaan yang Alan pegang milik orang tua Raisa. Alan tidak bisa membohongi dirinya sendiri, bahwa ia sudah jatuh hati pada Raisa. Wanita yang cantik nan manis itu ia kenal empat tahun lalu saat dirinya melamar kerja di perusahaan papa Raisa. Wanita yang lembut, sopan, tidak sombong walau ia memiliki segalanya. Alan yang melihat waktu itu Raisa ngobrol dengan karyawannya tidak seperti seorang atasan atau bawahan, tapi seperti seorang teman. Tidak semua atasan akan bersikap seperti itu, apalagi Raisa penerus perusahaan papanya bisa saja dia berbuat semaunya karena ia memiki wewenang penuh disini. Tapi tidak bagi Raisa, dirinya yang memiliki sifat humble menarik perhatian sendiri bagi Alan yang saat itu sedang patah hati. Argh ... Alan mengusap wajahnya dengan kasar, ia sudah terjebak oleh permainan Olla yang merayunya tiga tahun lalu. Dirinya sempat menolak namun Olla selalu merayu dan membujuk Alan. Alan yang tidak memiliki iman atau benteng yang kuat pun menjadi terjerumus dalam perselingkuhan hina itu. Ibarat kucing kalau di iming-iming ikan pasti diterkam juga. Diruang makan semua sudah pada berkumpul termasuk Alan dan putri kecilnya yang berusia 4 tahun. ''Pagi Vanilla sayang!'' sapa Alan yang melihat putrinya sudah duduk dimeja makan pun memeluk dan menciumi kening dan pipinya tidak ada yang tertinggal satupun. ''Ih Papa geli,'' ucapnya sambil menggeliat merasa geli atas perlakuan Papanya. ''Cantik banget sih putri Papa ini.'' ''Pa, kayaknya Mama tidak jadi ikut ke kantor, karena mau daftarkan Vanilla sekolah.'' ''Yee ... Vanilla mau sekolah,'' ucap girang gadis kecil itu. ''Iya sayang, terserah kamu saja. Vanilla lebih penting, biar urusan kantor papa aja yang urus,'' sahut Alan yang bisa bernafas lega, hari ini ia terbebas dari kecurigaan istrinya. ''Vanilla maem dulu ya,'' ucap Raisa sambil menyuapkan nasi ke mulut anaknya. Alan yang mengira Raisa akan melupakan kejadian tadi malam itu salah. Raisa sebenarnya malah memiliki rencana yang ia sembunyikan dari Alan. Sebenarnya Raisa sudah curiga sejak lama, namun ia belum bisa membuktikan. Selain itu ia juga tidak ingin ada masalah dalam rumah tangganya. Ada putri kecilnya yang butuh kasih sayang orang tuanya. Dirinya tidak mau putrinya tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah dimana yang akan menjadi cinta pertama bagi anak perempuan. Ia berharap kecurigaannya tidak benar, dan bisa melanjutkan hidup yang bahagia bersama keluarga kecilnya. Dikantor Alan sudah mengantisipasi semua karyawan dikantor untuk tidak membocorkan rahasia busuknya kepada istrinya. Termasuk kedatangan Olla yang sering ke kantor Alan. Termasuk kepada sekretarisnya yang setiap kali sering melihat kemesraan Alan dengan Olla dikantor. Tok ... tok ... ''Masuk!'' ''Hai, Al!'' ''Olla,'' ucapnya lirih. ''Ngapain kamu kesini?'' ''Apa nggak boleh?'' ucapnya sambil menuju ke arah Alan, duduk dan merangkul pundak Alan. ''Tolong Olla jaga sikapmu, ini dikantor.'' ''Kenapa Al, biasanya biar dikantor kamu juga mau.'' Alan membuang nafas dengan kasar menghadapi sikap Olla, padahal sudah semalam ia menginap dirumahnya. ''Raisa sudah mulai curiga, jadi kamu jangan sering-sering ke kantor. Kalau perlu kamu tidak usah datang kesini lagi,'' ucapnya tegas pada wanita yang masih bergelayut manja disampingnya. ''Ya bagus dong Al, biar kamu cepat bisa ceraikan istrimu itu dan kita menikah.'' Olla tidak tau kalau perusahaan yang sekarang dipegang Alan adalah milik istrinya. Yang Olla tau semua perusahaan yang dikelola Alan itu miliknya. Padahal dalam pikiran Alan sudah takut akan kehilangan kedudukannya menjadi CEO di perusahaan istrinya, jika sampai ia ketahuan selingkuh otomatis Raisa akan menendang nya keluar dengan mudah. ''Sudahlah Olla, pekerjaan ku banyak. Jadi tolong pergilah, waktuku habis cuma denganmu terus sampai pekerjaan sering aku tinggalkan,'' ucapnya dengan intonasi tinggi. ''Kenapa sih Al marah-marah padaku,'' ucapnya marah. ''Kalau begitu segera pergi dari sini, pekerjaan ku banyak Olla!'' ''Saya tidak akan melepaskan kamu Al, aku sangat mencintaimu,'' ucapnya sambil menatap Alan tajam. Olla pun pergi meninggalkan kantor Alan dengan amarah yang meledak-ledak didadanya. Bagaimana tidak, Alan yang biasanya manis kepadanya sekarang mulai kasar. Bahkan perasaan Olla mengatakan kalau Alan ingin menjauhi dirinya demi istrinya. Setelah kepergian Olla kepala Alan mendadak pusing, ia ke kantor ingin menyelesaikan semua pekerjaan nya yang selama ini sering ia tinggal ena-ena dengan si olla. Ia tidak mau saat istrinya datang memeriksanya tapi laporan masih berantakan. Namun kedatangan Olla membuat moodnya berantakan. Dalam hati Alan menerawang jauh, Olla dan Raisa memiliki sifat yang berbeda jauh. Olla yang belum menjadi istrinya saja sikapnya selalu seperti itu, belum lagi kalau sudah menjadi istri. Sedangkan Raisa yang sudah lama menemaninya tidak pernah meninggikan suaranya atau marah padanya. Raisa yang selalu menghormatinya sebagai suami dan memberikan semua hidupnya padanya. Walaupun ia memiliki segalanya tak pernah semena-mena bersikap pada Alan. Istrinya selama ini dengan tulus melayani semua kebutuhannya, Bahkan ia rela perusahaan dipegang Alan sepenuhnya dan ia memilih menjadi ibu tangga untuk mengurus anak dan dirinya. Mulai ada kebimbangan dalam hati Alan untuk melanjutkan hubungan gelapnya pada Olla. Selama ini hanya kebahagiaan sesaat yang ia peroleh, hatinya begitu tidak tenang menjalani perselingkuhan itu. Kurang apalagi dalam hidupnya, memiliki dua wanita cantik di hidupnya namun ia malah bermain gila pada mantan kekasihnya dulu yang ia sendiri juga memiliki suami dan anak. *** Perselingkuhan terjadi bukan karena yang dirumah tidak istimewa, melainkan kurang puasnya laki-laki terhadap apa yang dimiliki. Kasus perselingkuhan yang terjadi yang slalu menjadi sasaran kesalahan atas kelakuan bej*t suami adalah istri sahnya. Yang kurang bisa melayani suami atau yang kurang menyenangkan untuk suami. Alasan-alasan yang muncul dibibir laki-laki hanyalah alibi untuk menutupi kelakuannya. Apapun masalah dalam rumah tangga, masih bisa diselesaikan secara baik-baik. Tidak menggunakan ego masing-masing namun lebih ke introspeksi diri sendiri apa yang kurang dari dirinya untuk memperbaiki hubungan, bukan saling menyalahkan. Sekalipun perselingkuhan atas dasar cinta, cinta mana lagi yang kamu gaungkan sementara hasil cintamu dengan pasangan sah mu sudah menghasilkan malaikat kecil yang ada diantara kalian. Tidak bisa kah kalian menekan sedikit egomu demi anak-anak tersayang. mereka yang akan menjadi korban atas egomu dengan dalih cinta dengan selingkuhanmu. ____________ Terimakasih banyak buat yang masih setia mengikuti n****+ saya
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN