Livy tertegun dengan kedua bola mata, yang terfokus menatap lelaki di depannya ini. Benarkah yang baru saja ia katakan?? Jadi, ia sudah tidak lagi memiliki kekasih?? "Yang benar??" tanya Livy. "Iya. Tentu saja benar. Aku sudah mengatakannya sejak tadi pagi kan? Kalau aku, akan segera menyelesaikannya dan sekarang sudah selesai. Hubunganku dengannya, sudah berakhir." Livy memalingkan wajah dan berkedip beberapa kali. Apa yang ia harus lakukan sekarang?? Haruskah memberikan selamat?? Atau apa?? "Em... Memangnya kenapa? Kenapa harus putus?" tanya Livy sembari sesekali melirik kepada Samuel. "Hm... Kenapa ya?? Aku juga tidak tahu," ucap Samuel yang kembali membuat Livy mendidih. "Aneh! Kenapa tidak tahu?? Pasti ada alasannya kan?? Tidak mungkin tiba-tiba juga. Dia selingkuh atau bagaiman