Menyadari Rasa

1105 Kata

Sudah bersih. Samuel melepaskan dagu Livy dan mundur sendiri. Tetapi Livy, masih saja diam mematung dengan otak yang sedang mencerna, apa hal yang sudah Samuel lakukan kepadanya. "Sepertinya masih ada lagi," ucap Samuel yang hendak kembali menyentuh dagu Livy. Tapi yang hendak disentuh cepat-cepat mengelap bibirnya sendiri dengan menggunakan telapak tangannya. Samuel menurunkan tangannya dan kemudian tersenyum. Benar. Benar sekali yang dikatakan oleh lelaki itu. Livy begitu lucu. Pantas saja, dia menyukai Livy. Samuel tertegun dengan kata menyukai yang terkunci di dalam kepalanya. Kenapa, ia jadi merasakan apa yang lelaki itu sebutkan? Apa jangan-jangan benar, bila ia kini sudah mulai menyukai wanita, yang sedang bergeser untuk menjauh dan melahap potongan buah, tapi dengan posisi kepal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN