Keesokan harinya. Karena libur di akhir pekan, Samuel jadi bangun lebih terlambat dari yang biasanya. Ia buka kelopak matanya, itupun karena kilau cahaya matahari, yang muncul dari gorden kamar yang telah dibuka sejak pagi tadi. Tangan kanannya Samuel letakan di depan mata, untuk menghalau cahaya mentari pagi yang begitu menyilaukan. Perlahan Samuel pun bangkit dari atas tempat tidur dan melihat ke sisinya, dengan Livy yang sudah tidak berada di sana. Samuel berangsur bangun lalu duduk di tepian tempat tidur. Ia turunkan kedua kakinya yang menyentuh lantai. Ia diam sambil mengumpulkan nyawa terlebih dahulu, serta memutar bola matanya ke arah sekeliling, untuk mencari wanita yang tidur sambil ia dekap semalam. Tidak ada di dalam kamar. Mungkin sedang sarapan. Hal itulah yang terlintas