Kamu Tidak Mau Urus Dia?

1716 Kata

Samuel duduk di sofa ruang tamu sembari memijat-mijat dahinya sendiri. Kepalanya terasa sakit. Karena memikirkan satu wanita, yang keras kepalanya luar biasa sekali. Kenapa tidak pernah mau menuruti kata-katanya sama sekali sih?? Membuatnya sakit kepala saja. Sebuah tas dibawakan oleh pelayan dari lantai atas. Lalu kemudian, Livy menyusul dan juga datang dari tangga setelahnya, dengan tas kecil yang berada di pundaknya. "Kamu mau kemana lagi??" tanya Samuel yang sudah berhenti memijat dahi dan menatap Livy di depan sana. "Menginap di rumah orang tuaku. Perasaan, aku sudah bilang dari kemarin," jawab Livy yang berhenti sejenak dan hanya untuk menjawab pertanyaan dari Samuel saja. "Oh ya?" ucap Samuel. Livy menghela napas dan berucap lagi. "Aku pergi dulu," ucap Livy sembari melenggang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN