Hari itu setelah mendapatkan kabar kehamilan Galuh, Teo benar-benar tidak mau beranjak dari ranjangnya, dia ingin menjaga Galuh dua puluh empat jam agar tidak ada celah untuk Galuh mengeluh atau merasa tidak nyaman dengan kandungannya. "Aku sudah buat janji dengan dokter kandungan jika kita akan memeriksakan kandungan mu malam nanti!" Ucap Teo saat hanya mengelus lembut perut datar Galuh yang masih terlihat berbaring lemas dengan wajah pucatnya. "Terserah Om saja." Jawab Galuh terdengar pasrah karena sampai saat ini Galuh masih saja merasa lemas pasca muntah hebatnya kemarin. "Apa yang kau rasakan? Apa kau ingin makan sesuatu seperti mangga muda misalnya?" Tanya Teo memastikan jika istrinya tidak akan pernah kekurangan apapun dan Teo juga langsung berpikir jika mungkin istrinya mengingi