Seperti kata pepatah. Hujan tahu dia jatuh menimpa apa, tapi air mata selalu tahu dia jatuh untuk siapa. Galuh sudah berjuang untuk sampai di titik ini, titik di mana apapun yang terjadi ya terjadilah. Bukan karena Galuh menyerah, hanya belajar untuk mengikhlaskan. Galuh juga manusia biasa hanya bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi namun tidak bisa menahan apalagi memaksakan diri untuk sesuatu yang memang seharusnya terjadi. Galuh sudah menerima takdirnya, menjalankan dan mencari makna dari setiap kejadian yang menimpanya lalu menguatkan diri untuk lebih baik lagi dan siap dengan kenyataan-kenyataan yang selanjutnya akan datang, tapi kenapa semua harus kembali kisruh dengan hadirnya orang dari masa lalu Galuh. Tidak bisakah yang kuasa tenang sejenak saat dia sudah mencoba