'Percayalah, yang kuasa menaruh mu di tempatmu yang sekarang bukan karena kebetulan, tapi yang kuasa telah menentukan jalan terbaik untukmu. Yang kuasa sedang melatih mu untuk menjadi kuat dan hebat, karena manusia yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan kenyamanan tapi mereka dibentuk dengan kesukaran dan tantangan juga air mata dan hal itu sudah Galuh lewati, ketika satu masalah datang bertubi-tubi hingga takdir membawanya ke hadapan seorang Teo Mervino.' Teo menarik punggung Galuh untuk bangkit agar ciuamannya lebih leluasa dengan bibir yang masih saling bertautan, namun baru saja Teo akan kembali menarik pinggang Galuh untuk lebih merapat di tubuhnya, bersamaan dengan itu tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dari arah luar dan spontan Galuh dan Teo menarik ciuamann