..**.. Sejak pertengkaran kecil mereka saat itu, mereka berdua jarang untuk berkomunikasi. Bahkan tidak jarang Dyrta mengajaknya untuk berbicara singkat, tapi Chandly hanya menjawabnya saja. Tanpa berniat untuk melanjutkan kalimat pembicaraan mereka. Chandly, dia tetap melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri. Menyiapkan pakaian ganti sang suami. Juga menemaninya makan, dan berbicara singkat jika mereka sedang berhadapan dengan anggota keluarganya yang lain. Tetapi tidak jika mereka hanya berdua saja di kamar. Aura dingin itu seakan kembali menerjang mereka. Bahkan Chandly tidak berniat tidur memeluknya lagi atau menghadap suaminya. Dia pikir, akan lebih baik baginya untuk menyesuaikan diri mulai sekarang. Untuk tidak terlalu berpi