---**--- Mansion Abraham Althaf, New York, USA., Kamar Dyrta dan Chandly., Pagi hari., Chandly tengah memasangkan dasi di kerah kemeja berwarna coklat muda suaminya. Walau tidak terlalu lihai. Dia mencoba untuk serius menyimpulkan dasi berwarna coklat tua itu. Dyrta, dia masih mengulum senyumnya. Membiarkan istrinya bergelut pada kegiatannya. Kedua tangannya mengelus pelan pinggang ramping sang istri. Dia kembali membuka suaranya. ”Berapa tahun lagi, Sweety ?” Tanya Dyrta dengan kedua sudutnya tertarik ke atas. Chandly melirikkan kedua bola matanya ke atas. Membalas tatapan suaminya, yang lebih tinggi darinya. Dia membuka suaranya. ”Sudah selesai dari tadi, tapi sebentar...” Dia kembali mencocokkan bentuk dasinya. Dan ke