Sreeekkk… Dua handuk putih itu terjatuh di lantai. Dan Dyrta semakin mendekatkan tubuh mereka berdua. Dia mulai menggeram. “Dengar, Candy. Aku bisa menahannya, jika kau mau.” Ucap Dyrta dengan rahang sudah mengeras, dan kedua tangannya meremas-remas kedua b****g sintal itu. Chandly sedikit mendongakkan kepalanya. Rambutnya yang basah dan bergelombang, menggoda Dyrta untuk menjambaknya. “Aku ingin kita melakukannya malam ini sebelum kau kembali ke Amerika, Dyrta.” Ucap Chandly dengan suara tertahannya. Dyrta, deru nafas Chandly tentu bisa dia rasakan di wajahnya yang tidak berjarak lagi dengan wajah Chandly. Tangan kanannya, menjalar menuju daerah kewanitaan Chandly. “Ingin melakukan apa, Sweety…” Ucap Dyrta menggeram dengan jemarinya sudah mencapai