Kinan mendorong kuat tubuh Defan hingga pria itu terbaring di sebelahnya, ini sudah kesekian kali ia mendengar Defan mengatakan soal anak. "Untuk apa kamu menginginkan anak dariku?”tanya Kinan. Defan masih mengatur nafasnya."Aku ... hah ... aku ingin kita menikah." "Kenapa harus memiliki anak terlebih dahulu, jika kamu ingin menikahiku, kita bisa memiliki anak setelah menikah bukan?" Defan mendesah lalu ia meletakan satu lengannya di atas matanya, dalam hati ia menjawab, andai semudah itu mengajaknya menikah, dan membawanya ke dalam keluarganya itu sudah ia lakukan sejak mereka bertemu kembali. Kinan tersenyum kecut, ia tahu jawabannya."Sudahlah Defan, hubungan kita tak akan bisa berlanjut, ke depan kita hanya atasan dan sekretaris saja.Tidak lebih." Defan menelan s