“Ini sudah, ini sudah, ah ... aku harus bawa juga ....” Shina tampak senyum-senyum sendiri saat melakukan pengepakan barang untuk keperluan mereka selama pergi ke Bandung nanti. Tidak banyak yang akan dibawa karena mereka hanya akan menginap satu malam saja dan pulang sebelum siang. Memang sangat mendadak merencanakan ini, tapi apa boleh buat lagi, Shina tak memiliki pilihan karena Zul sangat sulit untuk dirayu. “Ibu Shina mau pergi?” tanya Juwita yang mendadak muncul di pintu kamar Shina. “Eh, Juwita! Iya, besok kita ada acara! Jadi harus pergi,” jawab Shina sambil memvakum baju yang hendak ia bawa. Dia sudah melupakan perihal nasi berbentuk hati di kotak bekal milik sang suami. “Ada yang perlu dibantu, Bu?” Juwita menawarkan diri. Shina langsung menggeleng. “Sudah, sudah! Tidak