Pagi itu Zul dan Shina berangkat terburu-buru. Juwita sudah membuatkan sarapan dan bekal untuk masing-masing majikannya. “Jangan lupa bekalnya dibawa, ya, Pak, Bu!” “Terima kasih,” jawab Shina dengan senyum yang agak canggung. Dia tak pernah membawa bekal sebelumnya, tapi untuk menghargai kerja keras Juwita, dia pun tetap menjinjing kotak makan tersebut. “Zul ...,” bisik Shina pada suaminya. Karena pria tersebut mengabaikan kotak makan yang disediakan Juwita. Namun ternyata, dasar seorang pria yang tak berperasaan, dia benar-benar berdiri usai memakai sepatu dan tak menggubris yang dikatakan oleh Shina. “Ih!” Jengkelnya Shina hingga dia pun membawakan kotak bekal milik sang suami juga. “Aku bawa, ya, Ta! Makasih, loh, makanannya!” “Sama-sama, makan yang banyak ya, Bu!” timpal J