"Sayang?" Suara itu... terdengar serak. Sasa hanya bisa mengumpati teman-temannya yang menjadi penyebab suasana panas ini, dalam hati. Suasana kamar begitu canggung setelah melihat isi box terakhir yang berisikan benda haram. Lagipula, apa-apaan warnanya itu? Kenapa semerah itu? Astaga, Sasa rasanya ingin menghantam kepala teman-temannya. Ia yakin, pasti yang memilih benda itu adalah Alexa. Rafa? Laki-laki itu bergerak masuk ke kamar mandi setelah memindahkan Sasa untuk duduk di kursi sofa. Setelah beraktifitas cukup lama di luar, Sasa yakin jika Rafa juga merasa canggung setelah melihat benda laknat dari teman-temannya. Sasa hanya bisa menatap pintu kamar mandi dengan nanar. Oh, entah berapa lama Sasa sibuk merutuki teman-temanya dalam hati, hingga Rafa keluar hanya dengan ha