Tentang Ocha

1705 Kata

"Doook! Anteriiin!" pintanya manja. Hasan menghela nafas. Serba salah. "Aku janji kalo dokter anterin...." Alis Hasan terangkat. "Janji apa?" "Ga akan heummmm," ia tampak berbelit. Hasan mencoba sabar menghadapinya. "Ganggu Ann lagi?" tanyanya. "Tergantung," ia menarik ucapannya. Hasan sudah menduga kalau tidak akan mudah jika berurusan dengan gadis ini. "Kalau dokter gak terlalu deket sama dia, aku gak masalah." "Kenapa memangnya kalau saya dekat sama dia?" Bibirnya mengerucut. "Masa dokter gak bisa baca perasaan aku? Dari kuliah dulu loh, dok. Cuma baru berani....," ia menunduk. Malu sih. Akhirnya, punya malu juga yah. Sementara Hasan tampak berpikir. Ia bukan tipe lelaki yang bisa tegas atau pun kasar pada perempuan. Jika harus menolak, ia tak ingin mengatakannya secara langs

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN