Yesaya mengecup kening Sofia dengan penuh kehangatan. Ada rasa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata dari kecupan yang Yesaya tautkan ke keningnya. Rasa yang sulit untuk dijabarkan walau hanya dengan pikiran saja. Hanya perasaan saja yang mampu merasakannya. Kecupan itu menjadi awal drama yang telah disepakati oleh Yesaya dan Sofia untuk beberapa waktu ke depan nanti. “Yesaya!!” Tiba-tiba saja terdengar suara panggilan kencang dari seseorang yang masuk tanpa izin ke dalam ruang perawatan. Saat itu juga, kecupan bibir di kening Sofia langsung terlepas dari mulut Yesaya. Baik Yesaya maupun Sofia sama-sama langsung menoleh ke arah pintu. “Anya?” Anya tampak murka melihat kemesraan yang baru saja terjadi antara adik tirinya dan tunangannya. Anya tidak tinggal diam. Dia berjalan