Selamat membaca "Kenapa dibawa?" tukas Alfa tidak suka saat Riana membawa buket bunga mawar ke dalam mobil. "Guru-guru lain akan berfikiran yang enggak-enggak kalau aku buang bunganya," sahut Riana ringan. Alfa berdecak kesal. Ia masuk ke dalam mobil dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Riana yang menyadari suasana hati Alfa sedang tidak baik, menyentuh tangan Alfa. "Aku nggak akan simpan, bunganya mau aku kasih ke orang lain," jelasnya agar Alfa tidak semakin bad mood. "Kenapa nggak dibuang aja?" Alfa memasang wajah ditekuk. "Seenggaknya hargai yang udah ngasih." "Lagipula itu mahal," lanjut Riana yang tidak sengaja menyentil hati Alfa. "Aku juga bisa beliin kamu bunga yang lebih mahal dari itu." Darah Alfa mulai mendidih. "Iya, iya, aku tau. Udah, ya, jangan bahas ini lagi. Ak