Mengumpulkan seluruh tenaga dengan susah payah untuk mendorong Kim Taekyung. Berhasil untuk beberapa saat sebelum Taekyung kembali menyerangnya lagi. Mendesak di tembok ruang ganti yang cukup sempit. Sesak sekali. Terus berusaha mendorong namun bibir Taekyung sedang bermain bebas di leher jenjangnya. Menarik kerah bajunya agak ke bawah agar dapat memberi kecupan, gigitan dan jilatan pada kanvas yang siap diwarnai. Taekyung monster. Menakutkan. "H-hentikan! Aku akan berteriak!" cicit Taeri susah payah. "Silahkan. Aku suka mendengarnya. Menjerit kalau perlu," bisik Taekyung sambil terengah. Tangannya menyentuh paha Taeri—meremasnya. "Tae—hyung. Lepaskan Aku pastikan akan melaporkanmu! Ini pe—lecehan." Taekyung berhenti seketika ketika Taeri mengatakan itu. Rambutnya berantakan karena kep