Lega aku mendengar kabar dari Prana. Sempat mengira jika aku akan kehilangannya. Namun kini aku bisa bernapas lega. "Dasar, Aruna. Ponsel pun ia tinggalkan. Sengaja atau bagaimana?" gumamku seraya membawa ponsel milik Aruna yang ditemukan oleh Sumi di ruang depan. Memeriksa ke bagian belakang. Aku membuka kulkas dan lemari dapur. Persediaan makanan ini harus ku apakan, Aruna? Setidaknya kalau kamu pergi, bawa juga semua ini. Lebih baik aku pulang saja sekarang, untuk menceritakan kejadian hari ini pada mama dan papa. Bergegas aku kembali ke dalam mobilku. Tak lupa juga untuk memberitahu mang Yadi agar membawa semua makanan yang ada di dapur sampai habis. Dalam perjalanan, tak henti-hentinya aku memikirkan Aruna. Mengapa ia sama sekali tak mengabariku? Apa dia berniat menghinda