Hubungan antara Aku dan Mas Arfan memang membaik. Tapi tetap saja tak ada niatan untukku rujuk dengannya. Aku sudah pindah ke rumahku bersama dengan Kiara dan Ilham. "Ma, Om Ilham mana?" tanya Kiara. "Gak tahu, gak ada di kamar?" tanyaku. Kiara menggeleng, kemana Ilham biasanya kalau keluar selalu izin. Hingga malam Ilham tak memberi kabar. Aku telfon ponselnya malah tak aktif. "Ma, temani Kiara tidur ya," kata Kiara. Aku menemani Kiara tidur, setelah Kiara tidur aku baru bangun dan melihat keluar lagi. Ilham belum pulang, kamarnya juga masih kosong. "Cari Mas Ilham ya, Bu?" tanya Bi Sri. "Iya, Bi. Dia sejak siang gak ada. Ditelfon juga gak bisa," jawabku. "Bu Kinan suka sama Mas Ilham?" tanya Bi Sri. Pertanyaan itu terdengar lancang tapi aku tak marah pada Bi Sri. "Apaan sih,