Kematian Putra membuatku turut sedih sekali. Bahkan berbeda dengan saat Mas Arfan dinyatakan meninggal. Apa mungkin karena aku dulu sudah tak mencintai Mas Arfan? Bisa jadi. "Kinan, kamu tak ikut ke acara tahlilan Putra?" tanya mama. "Ikut, Ma. Sebentar lagi aku siap-siap," jawabku. Kami berangkat tahlilan ke rumah Putra selama tujuh hari full. Setelah tujuh hari kematian Putra aku berangkat kerja seperti biasa diantar Ilham. Sore itu aku mampir ke resto untuk membeli makana. Aku melihat seseorang mirip Mas Arfan dia berdiri tidak jauh dari mobil seseorang. Aku ingat mobil itu seperti mobil mama mertua. Aku kembali ke mobil, membuat Ilham heran. "Kenapa balik, Mbak?" tanya Ilham. "Aku melihat orang mirip mantan suamiku," jawabku. Tidak berapa lama aku melihat mama mertua dan Ana