Suami Tukang Fitnah

1027 Kata

Aku memang sakit hati pada Mas Arfan tapi aku masih ingat dengan kewajibanku sebagai seorang istri. "Bisa, Mas," jawabku. Mas Arfan mendekatkan bibirnya di bibirku. Kami saling berciuman. "Mama...Papa...," Panggil Kiara. Ku dengar Kiara menangis di depan pintu kamarku. Sebagai seorang ibu aku beranjak namun Mas Arfan mencegahku. "Biar diurus Ana," kata Mas Arfan. "kita lanjutkan saja!" ajak Mas Arfan. Hah!!! Dilanjutkan? Mana aku bisa fokus kalau dengar Kiara menangis. "Mama...bukain pintunya! Kiara jatuh," tangis Kiara. Mendengar Kiara jatuh aku tak menghiraukan Mas Arfan. Toh aku tak mendengar ada Ana bangun. Ku buka pintu, Kiara langsung memelukku. "Kenapa sayang?" tanyaku melepaskan pelukan Kiara. Ku lihat jidat Kiara benjol jadi aku segera untuk mengobatinya. Ku tinggalkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN