Keesokan harinya, Vianka terbangun dari tidurnya. “Hoamh, “ Vianka mengupa setelah menggeliat di atas kasur. Pandangannya mengedar ke seluruh penjuru ruangan, “Dimana ini? Hoam “ Gumam Vianka seraya turun dari atas kasur. Vianka teringat akan sesuatu, “astaga jam berapa sekarang?” Panik Vianka mencari ponsel mikiknya. “Kenapa gue udah ada di sini? Perasaan gue tidur di sofa gedung tua deh kemarin. “ Gumam Vianka masih menelisik setiap penjuru ruangan. “Kayaknya Axel yang bawa gue deh. “ Vianka berjalan ke arah pintu, baru saja Vianka akan membuka pintu kamarnya itu, tiba – tiba sebuah suara langkah kaki yang menghampiri terdengar. “Oke, tadi gue udah ketemuan sama Big Boss. “ Jelas seseorang di luar pintu kamar. “Aduh gimana ini? “ Panik Vianka lalu berlari