Dengan perlahan, tubuh yang terasa ringan dan semakin kurus itu semakin mempererat pelukannya pada Rio. Wanita itu seakan sedang melepas segala beban berat yang selama ini ia simpan sendirian. Kiran semakin terisak di atas bahu mantan kekasihnya, berharap semua yang saat ini sedang terjadi, bukanlah mimpi yang biasa Kiran mimpikan. Begitu juga dengan Rio, yang tanpa ragu membalas pelukan Kiran dengan erat, seakan dirinya tak ingin kehilangan lagi wanita yang sangat dicintai dan dirindukannya itu. Rio mengusap dengan lembut punggung Kiran yang sudah sangat berbeda. Tubuh yang dulu sangat segar, berisi, dan sehat, kini sangat kurus dan lemah karena terlalu sering menahan rasa sakitnya sendirian. Tanpa Rio sadari, air matanya begitu saja terjatuh di atas wajahnya, ketika mengingat segala ke