Dering ponsel memaksa Adam terbangun lebih awal. Tangannya mencoba menggapai nakas yang tepat berada di sisi kanannya. Adam sengaja bergerak perlahan agar ia tak membangunkan Dewinta yang tengah memeluknya posesif itu. Matahari yang mengintip dari celah tirai jendela membuat Adam mengumpat karena ia terlambat bangun. Selain alarm, ternyata ponselnya juga menyampaikan beberapa panggilan yang terabaikan. Diantara puluhan list, salah satunya adalah panggilan dengan nomor luar negeri. Adam memeriksanya lalu menemukan jawabannya. Itu adalah nomor yang papanya gunakan saat berada di Hongkong. Adam segera bangkit dari ranjang tanpa mengenakan sehelai benang pun. Ia berjalan dengan santai ke single chair setelah mengenakan bathrope yang tersampir tak jauh dari kursi tersebut. Adam membuat pa