Wenny sangat terenyuh mendengar ucapan mamanya, dan dia merasa sangat beruntung memiliki seorang mama yang kuat emosi dan fisiknya. Dia mengingat kembali momen mamanya dihina-hina saat hamil Nevan oleh papanya dan orang-orang sekitarnya. Sempat merasa malu karena mamanya hamil di luar nikah, namun pada akhirnya dia menyadari bahwa mamanya sudah meminta ampun dan mengakui kesalahan. “Aku akan memperjuangkan Mama dan adik-adikku. Papa dan papi sama saja, egois dan tidak memikirkan perasaan Mama,” ujar Wenny pelan. Nirmala memegang erat tangan Wenny, tidak menyangka Wenny sekarang sangat dewasa dan selalu berpihak kepadanya, padahal semasa kecil anak ini ketus dan pemaksa. “Mungkin Papa yang lebih terbukti egois sekarang, tapi aku nggak menyangka papi Demi bisa juga sekejam itu. Dia dek