Alana membayangkan pria empat puluhan itu tak berbusana sedang mendekapnya, dan perasaan Alana menghangat disertai sesuatu yang mengalir di sela pahanya, dia masih mengingat detail mimpinya semalam, menghabiskan waktu berduaan dengan Damian. Masih dengan keadaan terangsang, Alana mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar Damian dengan mata terkagum-kagum, suasana yanga cozy dan nyaman, dan perabotan yang sangat mewah. Kasur yang besar dan terlihat empuk, sehingga Alana jadi tertarik untuk duduk di tepinya. "Mewah sekali, dan pasti menyenangkan tidur di sini bersama Damian Rubiantara, pria gagah beruang tak habis-habisnya. Aku bisa mandi uang bersamanya setiap saat. Hm ...." Karena perasaannya melayang-layang, Alana merebahkan tubuhnya di atas kasur yang sangat mewah, membayang