Bab 30. Geram Wenny

1065 Kata

“Siapa kamu?” Damian setengah berteriak saat bertanya. Perasaannya sangat gusar. Alana terkesiap melihat garangnya wajah Damian. Dia ketakutan dan langsung menangis dan duduk bersimpuh di depan Damian, memohon ampun. “Maafkan aku, Pa. Maafkan aku.” Alana juga memeluk kaki Damian. Berpikir dirinya juga memiliki anak perempuan dan membayangkan mereka menangis tersedu-sedu seperti Alana, hati Damian pun luluh. Damian mengangkat tubuh Alana dari simpuhnya dengan kedua tangannya, berujar pelan, “Sudahlah, kamu ke luar dari ruangan saya. Saya tidak ingin diganggu.” Alana memandang wajah teduh Damian di depannya, tangisnya pun reda dan dia mengangguk. “Maaf, Pa.” “It’s okay, saya maafkan.” Alana berdiri dan berjalan menuju pintu, sebelum membuka pintu, dia berbalik menatap Damian yang ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN