Bab 17. Rindu Damian

1093 Kata

“Kamu nggak percaya aku rindu?” “Aku percaya, Demi. Aku pun merindukanmu.” “Tapi tadi sepertinya kamu nggak percaya—“ “Bukan itu, aku merasa tersanjung kamu berucap rindu. Rasanya tiba-tiba, dan aku nggak menyangka—“ “Begitukah?” “Lalu aku harus bilang apa?” tanya Nirmala dengan nada suara merengek manja. Damian menggigit bibirnya, lagi-lagi suara rengek manja istrinya membangkitkan gairahnya. Dia lalu membayangkan istrinya datang kepadanya saat ini juga, melepas bajunya hingga polos telanj*ng lalu bercinta di atas sofa yang sedang dia duduki sekarang. “Aku menginginkanmu—“ “Aku juga, Demi. Kamu sedang di mana?” “Di kantor. Kamu pikir aku di mana? Masa tanya aku di mana.” “Aku gugup, Demi.” “Ah, Nirmala Cipatasari kesayangan Damian.” Damian merenggangkan dasinya. “Kamu selalu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN