Chapter 44 Yasa benar-benar berlari sekencang yang ia bisa. Pria itu nyaris menabrak orang dua kali. “Shaneen!!” Shaneen menoleh ke sumber suara. Yasa langsung menghambur memeluk istrinya itu. Shaneen bersimbah air mata. Yasa bisa rasakan tubuh istrinya itu bergetar sangat hebat. “Kamu nggak apa-apa kan? Bilang sama aku kalau kamu baik-baik aja..” Yasa pun bisa merasakan getaran di dalam suaranya sendiri. Yasa sangat takut sekarang. “Gue.. gue nggak apa-apa. Gue—” Shaneen bicara terbata-bata. “Apa yang terjadi?” tanya Yasa pada Hiro yang ada di sana. Belum sempat Hiro menjawab, Rifki pun datang. Yasa tentu saja terkejut dengan kedatangan pria itu. Untuk apa Rifki datang? Tidak mungkin untuk Shaneen kan? Yasa sama sekali belum sempat menilai apa yang sebenarnya terjadi, seoran
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari