"Belum apa-apa kok sudah kelihatan menyesalnya. Nggak usah ngurusin mantan, urusan saja tuh istrimu yang udah siap-siap teriak kayak Tarzan." Aku tidak berbohong atau sekedar mencari alasan untuk menghindar dari Juna yang sudah memerah hendak makan orang karena suara langkah kaki yang tergesa dan sudah sangat aku hafal milik siapa kian mendekati kamu. Ya, siapa lagi yang bisa melangkah seberisik itu jika bukan si Pengangguran tidak berguna. Benar saja dugaanku, perempuan dengan blus Sabrina yang memamerkan bahunya tersebut muncul dengan raut wajah yang tidak bersahabat. Suami istri ini wajahnya benar-benar sudah tidak bisa dikendalikan. "Noh lihat tuh, nggak tahu apa yang kamu lihat dari dia selain jago goyang di ranjang, tapi seleramu benar-benar payah, Jun." Cibirku sembari mengedikka