Sebuah Rencana

1281 Kata

"Siapa laki-laki itu? Apa Kangmas mengenalnya?" tanya Sekar saat melihat suaminya berkali-kali menoleh ke belakang. "Bukan siapa-siapa. Sepertinya laki-laki itu pengemis atau rakyat yang tinggal di pelosok. Pakaiannya kumal sekali," jawab Wijaya sembari berusaha tenang. Setelah ini, Wijaya akan memanggil orang suruhannya dan meminta mereka memastikan jasad Kamandanu yang dihanyutkan di sungai. Jangan sampai laki-laki itu masih hidup dan ingin membalas dendam. Dia yakin bahwa itu adalah sang panglima, hanya fisiknya mengalami banyak perubahan. "Kalau begitu kenapa Kangmas gelisah? Apa ada yang salah? Atau dia merasa tersinggung karena diberikan makanan sisa?" tanya Sekar lagi. Dia sendiri sama sekali tak menyadari bahwa itu adalah Kamandanu. "Bukan begitu." "Lalu?" "Diamlah! Jangan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN