Wasiat Ayah

1070 Kata

"Kenapa ren? kenapa ayah harus pergi secepat ini? mbak belum siap ren, mbak putri masih membutuhkan bimbingan Ayah, kenapa ayah harus pergi secepat ini Reni, mbak putri belum siap, mbak putri belum siap Ren!." putri membalas pelukan Reni sambil menangis meratapi kepergian sang ayah. Reni tak tahu harus bicara apa untuk menenangkan Kakaknya, hanya pelukan tanpa suara saja yang mampu di berikan kepada sang kakak. Reni pun merasa terpukul dengan kepergian sang ayah. selama ini hanya ayahnya saja yang paling dekat dan perhatian dengannya. Baik Reva maupun Ibu tak begitu dekat dengannya, sedang dengan putri dirinya sangat jauh. ada di Ding yang menjulang tinggi diantara mereka, tapi entah apa dan bagiamana cara mendakinya. Usai acara pemakaman putri masih tetap di sana, dari jauh Reni mempe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN