Ria melihat Farhan cemberut di sofa. Katanya, suaminya itu mau pergi dengan Dora, tapi sampai saat ini juga gak berangkat-berangkat. Tiba-tiba, tubuh Farhan memanas. Keringat pria itu bercucuran sangat deras. Farhan menahan dirinya dengan menutup matanya rapat-rapat. Namun, nyatanya dia tidak kuat. Farhan berlari ke kamarnya, karena khawatir, Ria mengikuti Farhan. Farhan tergesa-gesa mengambil obat di lacinya. Namun, saat mencari-cari obat berbentuk pil itu ia tidak menemukan apapun. Farhan sudah berkeringat dingin. Tubuhnya sangat panas. "Farhan, kamu kenapa?" tanya Ria takut. "Pergi Ria!" titah Farhan dengan geraman marah. "Ta ... tapi-" "Aku bilang pergi ya pergi!" bentak Farhan dengan keras. Ria berjingkat kaget. Memilih mundur karena takut. Farhan kelimpungan sendiri mencari ob