36. MENENTUKAN PILIHAN

1821 Kata

Demi Tuhan, jantung Zea dan Edgar nyaris copot. Saat tengah menikmati ciuman, bahkan dalam posisi bibir yang masih saling menempel, tanpa terduga terdengar seseorang menegur keduanya. Apakah skandal cinta terlarang yang melibatkan mereka berdua akhirnya ketahuan? Untungnya saja tidak. Atau katakan saja belum untuk saat ini. "Astaga, Kaivan!!!" Memang sosok Kaivan yang saat itu tahu-tahu muncul lalu menegur. Boleh jadi Edgar dan Zea bisa sedikit bernafas lega karena yang memergoki mereka berdua sedang berciuman adalah Kaivan. Hanya saja, keduanya sepakat merasa heran. Bagaimana bisa Kaivan ada di kediaman Edgar malam-malam begini. Sejak kapan dan untuk urusan apa juga? "Kenapa kau selalu seperti hantu? Untuk apa juga malam-malam begini ada di dalam rumahku?" Kaivan berdecak. Melipat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN