"Laura, aku ingin berbicara denganmu."
Selesai berkirim pesan dengan Edgar dan tahu bahwa Laura sudah tidak sibuk, Zea memanggil dan mengajak asistennya itu untuk berbicara secara empat mata di kamar.
Karena Edgar dan Jane sedang tidak ada, Zea pikir bisa memanfaatkan momen ini untuk mengklarifikasi apa yang kemarin sempat Laura lakukan kepadanya. Zea hanya ingin memastikan. Apakah Laura berada dipihaknya, pihak Jane, atau mungkin netral.
"Apa yang ingin Anda tanyakan?"
Berada di kamar Zea, Laura langsung dipersilakan untuk segera duduk. Melihat raut wajah Zea, Laura yakin bahwa yang ingin dibahas dengannya adalah hal serius.
"Ini soal apa yang kemarin kau lakukan kepadaku."
Kening Laura sontak mengernyit.
"Soal kemarin?"
"Iya," angguk Zea. "Dari mana kau tahu kalau Tuan Edgar bera
